Sabtu, 20 Juli 2013

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS)

Sistem informasi manajemen puskesmas (SIMPUS) terdiri dari input, proses, dan output. Input merupakan masukan yang bersumber dari registrasi pasien setiap harinya. Kemudian hasil pendataan dari registrasi pasien tersebut diproses oleh petugas pencatatan dan pelaporan agar lebih terperinci. Setelah semua data tersebut diolah akan menghasilkan sebuah laporan baik laporan mingguan, bulanan dan direkap kembai menjadi laporan tahunan. Laporan tersebut dikirim dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Surakarta sesuai tanggal yang telah ditentukan. Salah satu hasil pelaporan dari simpus antara lain :
a.    Laporan Penyakit Berpotensi Wabah (Early Warning And Respon System)
laporan penyakit yang berpotensi wabah didapat dari survelence puskesmas maupun survelence masyarakat. Laporan ini dlaporkan setiap minggunya. data dari pustu, puskesmas induk dan masyarakat direkap pada hari sabtu. Senin paginya laporan dikirim ke Dinas Kesehatan Kota melalui SMS dan tertulis. Dinas Kesehatan Kota mengirim laporan ke Dinas kesehatan tingkat provinsi pada senin sorenya. Kemudian laporan dikirim ke Dinas Kesehatan Provinsi pada hari selasa paginya.
b.    Laporan Kejadian Luar Biasa
Pelaporan kejadian luar biasa atau  termasuk keracunan dan bencana yang dilaporkan 24 jam. Informasi yang dicangkup yaitu kejadian, tempat, jumlah penderita, jenis penyakit, dan tindakan yang diambil, sumber data laporan 24 jam, dan fungsinya bahan untuk permintaan bantuan sesegera mungkin
Hasil dari inputan data pasien kunjungan, diagnosa, dan tindakan diproses untuk menghasilkan 10 besar penyakit yang tertampung di puskesmas. Simpus dimulai dari input, proses dan output. Inputan simpus berupa:
1.      Registrasi harian
2.      Penerimaan obat
3.      Permintaan obat
4.      Stok obat bulanan
      Hasil dari inputan tersebut diproses dan menghasilkan output berupa laporan sebagai berikut :
1.      Query register pasien
2.      Query penyakit
3.      Query obat
4.      Rekap pasien
5.      Rekap kunjungan
6.      Laporan kunjungan detail
7.      Rekap penyakit
8.      Rekap obat
9.      Pemakaian obat
10.  Lembar input resep
11.  Rekap rujukan
12.  Lb-1
13.  Data kesakitan (Lb 1)
14.  10 besar penyakit pasien per jenis pasien
15.  LPLPO
16.  Rekap rawat jalan per jenis pasien
17.  Data kesakitan tahunan
18.  Query pemakaian obat.

BIODATA

NAMA     : SHIVA RIZQI FAUZIAH
TTL         : WONOGIRI ,9-NOVEMBER-1993
ALAMAT : TUKLUK,KERJOLOR  NGADIROJO WONOGIRI
RIWAYAT PENDIDIKAN
  • TK DARMA WANITA III KERJOLOR
  • SDN III KERJOLOR
  • SMPN 2 WONOGIRI
  • SMAN  3 WONOGIRI
  • APIKES CITRA MEDIKA SURAKARTA

saat ini saya menjadi mahasiswa semester 4 di APIKES CITRA MEDIKA SURAKARTA.keinginan saya untuk saat ini semoga di semester yang akan datang saya dapat sukses dalam menyelesaikan kuliah,sukses menyusun KTI ,sukses dalam dunia kerja amin amin amin....
walaupun saya jauh dari kesempurnaan tapi saya tetab punya tekat untuk mencapai cita-cita ...

tahun depan insyaALLAH SHIVA RIZQI FAUZIAH A.Md RMIK amiinnnnn


Alur dan Prosedur Rekam Medis Puskesmas

  Alur dan Prosedur Rekam Medis Puskesmas

Dalam unit rekam medis ada beberapa proses untuk melancarkan pelayanan terhadap kunjungan pasien maka diperlukan alur dan prosedur yang tetap, baik untuk mendapatkan pelayanan kesehatan maupun sekedar mendapat keterangan kasus. Berikut ini alur dan prosedur rekam medis, yaitu:
1.    Saat pasien datang, petugas pendaftaran harus memastikan terlebih dahulu apakah pasien sudah pernah datang berobat atau belum.
2.    Apabila pasien sudah pernah datang berobat, pasien tersebut diminta menunjukan Kartu Identitas Berobat (KIB). Kemudia catat nomor rekam medis (No. RM) di tracer untuk mencari dokumen rekam medis di filling.
3.    Untuk pasien yang tidak membawa KIB tetapi pernah berobat maka ditanya nama, alamat, untuk mencari No. Rmnya di komputer. Apabila sudah ketemu dicari dokumen RekamMedisnya di bagian filling.
4.    Apabila pasien belum pernah berobat maka dibuatkan Kartu Identitas Berobat (KIB) dan Kartu Index Utama Pasien (KIUP) baru kemudian dicatat di dalam buku.
5.    Menyerahkan KIB kepada pasien dengan memberikan saran bahwa KIB (kartu berobat) harus dibawah setiap kali datang berobat.
6.    Setelah petugas mengetahui poli mana yang akan dituju, pasien dipersilahkan membayar jasa pelayanan di kasir dan menunggu panggilan di poli yang mereka maksud.
7.    Menerima Dokumen Rekam Medis (DRM) lama dari filling dengan menggunakan buku ekspedisi.
8.    Mendistribusikan DRM sesuai unit rawat jalan yang sesuai dengan tujuan pasien berobat oleh petugas dengan menggunakan buku ekspedisi.
9.    Identitas pasien dicatat dalam buku register Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ) untuk keperluan pengecekan jumlah pasien yang terdaftar di TPPRJ setiap harinya.
10.  Menyimpan KIUP dengan rapi sesuai dengan abjad.
11.  Melayani pendaftaran pasien peserta ASKES dengan menggunakan sistem yang telah ditetepkan oleh pihak perusahaan ASKES dimana sistem dan prosedur mengikuti ketentuan perusahaan.
12.  Mencocokan jumlah pasien dengan jumlah penerimaan pembayaran bersama-sama kasir dengan menggunakan buku register pendaftaran rawat jalan.   
13.  Membuat laporan harian yang berisi berbagai informasi yang dihasilkan di tempat pelayanan tersebut.

apa itu rekam medis??????


 Menurut Permenkes No. 269 / Menkes / Per / III / 2008
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien


1.      Tujuan Rekam Medis 

Tujuan rekam medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanang kesehatan di sarana pelayanan kesehatan.  Sedangkan Menurut Gibony, 1991

1)      Aspek Administrasi
Menyangkut tindakan dan pelayanan, wewenang tenaga paramedis dan tenaga medis, sebagai alat komunikasi.
2)      Aspek Hukum
Sebagai alat bukti atau jaminan hukum yang dapat melindungi pasien, pengelola dan pemilik sarana pelayanan kesehatan sebagai alat bukti hukum di pengadilan.
3)      Aspek Keuangan
Merupakan data yang dapat digunakan untuk menghitung biaya yang harus mendeskripsikan pendapatan dan biaya sarana pelayanan kesehatan.
4)      Aspek Penelitian
Sebagai obyek penelitian yang dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu tentang suatu masalah.
5)      Aspek Pendidikan
Data-data dalam rekam medis dapat digunakan untuk mengetahui kronologis suatu tindakan pelayanan dan mengetahui sistem pengelolaan rekam medis.
6)      Aspek Dokumentasi
Sebagai dokumen karena memiliki sejarah medis seseorang dan digunakan sebagai sumber ingatan yang di dokumentasikan.